Untuk Ibu (yang kadang terlupakan)

Demi cintanya pada Loro Jonggrang, Bandung Bondowoso rela bersusah payah melawan kemustahilan menyanggupi permintaan Jonggrang untuk membangun 1000 candi dalam satu malam saja, sebagai syarat untuk mempersunting dirinya.
David Beckham, ikon sepakbola sejagad paling mutakhir. Untuk mengabadikan cintanya pada Victoria Adams, Beckham merelakan tangannya yang mulus untuk dirajah. Ut Amem et foveam, yang diikuti dengan nama Victoria. Konon bahasa latin tersebut berarti I love and adore.

Tapi kalau untuk ibu, Cerita Malin Kundang yang sering dicontoh.
Padahal ibu nggak pernah minta dibangunkan 1000 candi, nggak pernah minta namanya dirajah di tubuh kita yang molek ini..Hallah...

Ibu,
Kata Gibran adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapapun yang kehilangan ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya. Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud. Penuh cinta dan kedamaian.

Bu, lebaran haji ini aku pulang.
Rindu Ibu dan ketupat buatanmu... :)

Comments

dahlia said…
huhuhuhu hiks...kapan gw jadi the real IBU hiks
Anonymous said…
akang mo pulang ke bandung nih, jangan lupa bawa oleh2nya untuk di warkop *halah*
-Fitri Mohan- said…
postingan ini bikin aku jadi kangen ibunda tercintaku almarhum. hiks...

met lebaran haji dan met tahun baruan ya!
Anonymous said…
dahlia: jadi ibunya, pan bentar lagee.... Ayo donk usahanya yang gencarr.. :P


gaussac: Markas warkop palih mana nya, Kang?.
Kalau-kalau nanti sayah mau amengan ke sanah... :-)

fm: Semoga Ibunda Alm. diberi kelapangan di alam kuburnya. Beliau pasti tenang di alam sana karna punya putri yg berbakti kayak Bu Fitri...
Anonymous said…
Mudiknya ke mana mas??

ya jadi kangen ibu juga ni *hiks*

btw
met taon baru n lebaran qurban ya.. sukses selalu buat mas ifoeng :)
Renait said…
Wah kalo aku belum bisa pulang saat ini....
Anonymous said…
gw jg sering kangen ama nyokap...hiks..hiks...untungnya by telp IDD di sini murah..rah..rah..

Popular posts from this blog

Met Ultah Jakarta

Semua Tentang Empat

Belajar dari Kisah Tragis Nisza Ismail dan Wang Yue