Bangsat

Orang Sunda menyebut hewan kecil ini dengan sebutan Tumila.
Bahasa latinnya Cimex lectularius.

Hewan penghisap darah yang sering ditemukan hidup di lipatan-lipatan kasur, bantal, bersarang di sudut-sudut kursi, menyelip diantara selimut dan tempat-tempat tersembunyi lainnya.

Kita sering menyebutnya kutu busuk karena ketika dibunuh, hewan ini mengeluarkan bau yang sangat busuk.
Sebutan lain hewan ini – dan kebetulan sekarang lagi Tren- adalah Bangsat.
Kenapa hewan ini mendadak begitu terkenal akhir-akhir ini?

Karena eh..karena… (Pinjem lirik lagu Bang Haji –dikit) kata bangsat dipopulerkan kembali oleh anggota dewan yang terhormat, dalam sebuah rapat pansus di gedung tempatnya orang-orang terhormat.

Panggilan Bangsat dengan teriakan,
Tentunya bukan tanda penghormatan.

Tapi manakala anggota dewan yang terhormat memanggil pimpinan sidangnya dengan sebutan Bangsat.Tentunya jadi sebuah cerita yang sayang untuk dilewatkan.

Bangsat, binatang yang suka sembunyi-sembunyi, hidup di tempat kotor yang tak terawat.
Tentulah tak sama dengan anggota dewan, layaknya artis tak mungkin sembunyi-sembunyi, rapat pun disiarkan di layar kaca. Tak pernah sepi sorotan kamera.

Bangsat ,baunya busuk dan tak diinginkan keberadaannya,
Anggota dewan yang jelas pastinya wangi dong. Dandanannya perlente.
Beda banget lah ama Bangsat. Yang benerr aja..

Bangsat. Mulut mereka ala pedang panjang.
Efektif untuk dipakai menusuk permukaan kulit dan menghisap darah korban santap malamnya.

Anggota dewan. Mulut mereka fasih bersilat kata selama masa jabatannya.
Kemampuan dan kesempatan yang seharusnya digunakan untuk menolong jutaan rakyat jelata yang miskin papa.

Bangsat kegemarannya menghisap darah korbannya,
Anggota dewan?…
Semestinya menolong rakyat yang darahnya sedang dihisap oleh mulut-mulut kekuasaan yang rakus serta dzalim.

Entahlah…
Namun yang jelas ..pastilah suatu kejahatan kalo menyamakan bangsat dengan anggota dewan.
Kecuali kalo anggota dewannya sendiri tidak protes dan menganggap panggilan bangsat pada dirinya adalah hal yang wajar.

Welehh!

Comments

Popular posts from this blog

Met Ultah Jakarta

Belajar dari Kisah Tragis Nisza Ismail dan Wang Yue

Semua Tentang Empat