Posts

Showing posts from December, 2006

Untuk Ibu (yang kadang terlupakan)

Demi cintanya pada Loro Jonggrang, Bandung Bondowoso rela bersusah payah melawan kemustahilan menyanggupi permintaan Jonggrang untuk membangun 1000 candi dalam satu malam saja, sebagai syarat untuk mempersunting dirinya. David Beckham, ikon sepakbola sejagad paling mutakhir. Untuk mengabadikan cintanya pada Victoria Adams, Beckham merelakan tangannya yang mulus untuk dirajah. Ut Amem et foveam , yang diikuti dengan nama Victoria. Konon bahasa latin tersebut berarti I love and adore . Tapi kalau untuk ibu, Cerita Malin Kundang yang sering dicontoh. Padahal ibu nggak pernah minta dibangunkan 1000 candi, nggak pernah minta namanya dirajah di tubuh kita yang molek ini..Hallah... Ibu, Kata Gibran adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapapun yang kehilangan ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya. Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud. Penuh cinta dan kedamaian. Bu, lebaran haji ini aku pulang. Rindu Ibu dan ketup

Aneh...

Negara agraris kok kehabisan beras

Korban Eufimisme

Image
Penghalusan bahasa harusnya menjadikan kita nampak lebih santun dan beradab. Tapi yang buruk haruslah tetap nampak buruk agar ketahuan bedanya dengan yang baik. Yang hina haruslah tetap hina biar kita terjauh dari kehinaan. Pelacur diperhalus jadi Pekerja Seks Komersial (PSK), kayak nama partai aja. Lalu yang melacur tanpa dikomersialkan apa dong namanya?. Akhirnya para pelacur betah melacur karena sebutannya keren sih. Jauh banget dari kesan hina. Hutang disebut bantuan. Rakyat mah manggut-manggut aja. "Kumaha juragan wae lah!.." Kenaikan harga disebut penyesuaian, Selingkuhan disebuat WIL atau PIL, Dukun disebut paranormal malah sekarang mah lebih keren lagi sebutannya konsultan metafisika. Tukang nilep duit rakyat alias maling sebutannya koruptor. Begini nih kalau bangga banget sama bahasa serapan. Maling aja sebutannya keren banget. Jadinya tuh maling bangga banget pake tuh sebutan. Nggak ada malu-malunya. Ada pejabat yang jadi tersangka, anaknya malah sibuk bikin film

Poligami(Bagi yang mampu!!!)

Menikahnya(lagi) sang Da'i yang pandai "menjaga hati" nya membawa kehebohan. Banyak yang pro dan tak sedikit yang kontra menanggapi keputusannya menduakan sang istri yang telah memberinya 6 orang anak. Masalah poligami memang sensitif banget. Laki-laki beristri jika mengambil langkah ini bisa jadi pesakitan seketika.Tak peduli itu Tukang Becak, Pejabat publik atau tokoh agama sekalipun. Makanya banyak dari mereka yang menutup rapat-rapat hal tersebut dan cenderung disembunyikan dari publik. Di negeri jamrud khatulistiwa ini poligami adalah kebijakan yang sangat tidak populer, khususnya di kalangan para istri. Kalau dikalangan para suami sih tentunya populer dong..apalagi sekarang ada rule model sang da'i yang terkenal punya hati yang santun. Hehehehe. Kalau kata Bapak yang satu ini kala ditanya pendapatnya, " Sebagai cowok normal…..jelas 100% saya setuju poligami..Tapi walopun setuju…kalo saya tanyakan sama istri saya yg fans-nya kemarin yg “poligami” itu….jaw

Jual Beli (yang tak pernah merugi)

Sering merasa kehilangan padahal kita tidak pernah memiliki dan memang kita bukan pemilik. Kita hanya peminjam yang dipinjami oleh Sang Pemilik untuk mengelola segala apa yg diberi. Apapun itu... Harta. Bekerja siang malam mengejar dunia, Tapi harta bukannya digenggam di tangan malah di simpan di hati. Akhirnya dunia tak pernah tergenggam, tapi hati sudah kadung rusak karena cinta dunia. Penyakit Wahn , itu kata Nabi. Apa itu Wahn? cinta dunia dan takut mati. Alih-alih menjadi alat untuk mencapai jalan selamat,harta malah membuat celaka. Kini Qorun-Qorun baru lahir dengan nama dan julukan layaknya orang suci. Jiwa. Kita merasa berkuasa atas diri. Aku, Aku dan Aku serta tentunya Aku . Semua yang kuperoleh atas usahaku, apa yang kuaraih adalah buah dari kepintaranku, aku yg berhak atas diriku karena akulah yg paling mengerti akan diriku. Maka aku berhak membuat aturanku sendiri. Dan Sombong-pun jadi pakaian resmi. Merendahkan orang lain dan menolak kebenaran,itu arti sombong kata Nabi.