Tak seperti di Film



Bagi penggemar Bruce Willis ,mungkin masih ingat filmnya yg berjudul Tears of The Sun. Film yang dibuat sekitar tahun 2003 itu ia bintangi bersama aktris cantik Monica Bellucci.Selain karena ada faktor Bellucci-nya yang main, yang menarik dari film ini adalah sisi ceritanya.
Di film ini dikisahkan pemerintah Amerika Serikat mengirimkan pasukan khusus di bawah pimpinan Letnan AK Waters (Bruce Willis) untuk menyelamatkan seorang warga negara Amerika Serikat yaitu Dr. Lena Fiore Kendricks (Monica Bellucci) yang terjebak dalam konflik perang saudara di Nigeria.

Ketika Film telah menjadi sebuah alat propaganda, tentunya dengan film ini Amerika ingin menunjukan bahwa pemerintahan mereka sangat peduli dengan keselamatan Warga negaranya. Walaupun kebenarannya mesti dicek ulang, namun bukankah sikap seperti itulah yang mesti dimiliki oleh pemerintah manapun terhadap rakyatnya sendiri.

Tentu kisah ini berbeda banget dengan kisah Ceriyati, seorang TKI asal Brebes, Jawa Tengah. Yang karena tidak tahan diperlakukan kasar selama bekerja empat setengah bulan di tempat majikannya di daerah Sentul, Kuala Lumpur. Ceriyati nekad kabur dengan cara turun dari jendela lantai 15 dengan melilitkan kain dan baju yang diikat dari jendela kondominium majikannya. Konon selain tak digaji ia juga sering dipukul dan dilarang beribadah oleh majikannya.

Sebenarnya kisah Ceriyati ini merupakan sekuel dari kisah Nirmala Bonat seorang pembantu rumah tangga asal Nusa Tenggara Timur yang pada Tahun 2004 silam juga mengalami cerita yang hampir sama yaitu dianiaya oleh majikannya menggunakan setrika panas.

Sayang di kedua kisah terakhir, tidak ada aksi heroik sebuah pasukan khusus dengan misi penyelamatan yang berakhir bahagia. Atau mungkin karena Ceriyati dan Nirmala Bonat hanyalah seorang pembantu, tak seperti dokter Lena yang cantik itu. Jadi mereka tidak layak untuk diselamatkan.
Ah, padahal katanya Ceriyati dan Nirmala Bonat ini adalah pahlawan devisa.

Semoga saja kisah pilu Ceriyati ini cukup sampai disini saja. Tak perlu lagi ada sekuelnya Ceriyati II, Ceriyati III dan seterusnya.


gambar diambil dari Wikipedia.org

Comments

Unknown said…
meskipun belom nonton filmnya, *kemaren lihat di tukang DVD, saya milih beli Hard Die 4*, udah kebayang kepedulian Amerika ke warganya. kaya di Transformers juga ada scene yang kaya gitu.

kalo di Indonesia, jangankan Ceriyati yang di luar negeri, Lapindo yang di dalam negri aja *belum kali ya* sampe sekarang nggak selesai2 ngurusnya...

tapi emang susah juga sih jadi pemerintah, yang kerjaannya ngritik juga belom tentu mampu kalo dikasih amanah yang sama...
Ifoeng said…
Di negeri tercinta ini, apa sih yg diurus ampe kelarr.. :).
Fungsi kritik adalah bentuk kasih sayang serta tentunya dalam kerangka nasehat-menasihati. Toh kalau dirunut, mereka sendiri khan yg berlomba-lomba untuk memikul amanah..heheh. Digaji gede pula lagi.
Jangan sampe gaji aja yg minta naek, tapi mengemban amanah nggak pernah beresss...:P
Die Hard 4 Seru ya?!
Anonymous said…
http://lumerkoz.edu Punk not dead http://www.lovespeaks.org/profiles/blogs/buy-flagyl strengthens http://barborazychova.com/members/Buy-Nolvadex.aspx vila http://rc8forum.com/members/Buy-Zanaflex.aspx modestly enayetullah http://epsaservicecenter.com/members/Buy-Cipro.aspx complaintsin furrowed http://rc8forum.com/members/Buy-Synthroid.aspx arisings futuro

Popular posts from this blog

Met Ultah Jakarta

Semua Tentang Empat

Belajar dari Kisah Tragis Nisza Ismail dan Wang Yue