Reshuffle

Kata di atas pada beberapa hari terakhir ini begitu akrab di telinga dan seolah menjadi momok yang menakutkan.
Terutama bagi Bapak-Bapak disana yang punya jabatan dan berpotensi untuk digeser atau dilengserkan.

Ya, baru sebatas itulah kekhawatiran mereka dan kebanyakan dari kita.
Masih memandang jabatan sebagai simbol prestise bahkan martabat yang mesti dipertahankan,
Jabatan bukannya dipandang sebagai amanah. Dan apabila amanah itu tidak bisa diemban dengan baik seharusnya kita takut tergelincir kepada khianat. Bukankah khianat adalah ciri-ciri orang munafik?


Reshuffle yang sesungguhnya tentunya tidak hanya mengancam para pejabat -yang merasa terancam saja , tapi mengancam kita semua.
Lho kok bisa??..
Kata Nabi : Setiap diri adalah pemimpin. Dan kelak kalian akan ditanya tentang apa yg dipimpinnya.
Begitu kalo' nggak salah :).
Ah, kadang kita selalu menunjuk hidung orang lain dan lupa menunjuk diri sendiri.
Sibuk menghitung kesalahan orang lain hingga lupa akan kealpaan diri.

Malah ancaman reshuffle dari Sang Maha Pemilik lebih keras lagi.
Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya,
maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya,yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin,
yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir,
yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya,
dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
(Al Maidah:45).

Semoga kita tidak termasuk kaum yang dirombak tapi termasuk kaum pengganti yang membawa kebaikan.
Aminn..


ti Bandung kalayan pinuh ku katresna.

Comments

Cempluk Story said…
semoga para menteri yang skrg menjabat hasil reshuffle bisa membangun negeri ini..amin
Anonymous said…
amiin...

Popular posts from this blog

Met Ultah Jakarta

Belajar dari Kisah Tragis Nisza Ismail dan Wang Yue

Semua Tentang Empat