Selingkuhkah kita???*
Ketika sepasang insan menikah, mereka telah berjanji
serta berikrar untuk saling setia, saling mengasihi
dan menyayangi satu sama lain. Mitsaqon Ghaliza,ikrar suci
yang setara dengan janji suci para Nabi dengan Tuhannya.
Sang istri berjanji akan taat kepada suaminya. Segala perintah sang suami selama itu tidak bertentangan dengan perintah Allah akan berusaha dia tunaikan.Begitupula sang suami akan menyayangi, melindungi, menafkahi baik lahir maupun batin.
Tentunya akan menjadi konyol dan aneh ketika dalam
rumah tangga, ketaatan sang istri diberikan kepada
lelaki lain yang bukan suaminya. Dan bisa dibayangkan
betapa murkanya sang suami jika mengetahui hal itu.
* * *
Lalu kita yang Muslim yang mengaku telah berikrar
bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad SAW adalah
utusan-Nya. Tapi dalam wujud implementasinya apa iya
kita telah melaksanakan segala konsekuensi dari 2
kalimat Syahadat yang kita akui telah kita ikrarkan
tersebut??
Allah menurunkan Qur'an sebagai petunjuk yang di
dalamnya tak ada sedikitpun keraguan. Kita percaya
dengan hal itu. Malah kita telah berkali-kali khatam
membacanya. Tapi jangan-jangan Al Qur'an hanya dipakai
alat untuk mengumpulkan pahala membacanya saja. Malah
kalau urusan baca-membaca Qur'an ada lombanya segala.
Tapi untuk mengaplikasikan Qur'an sebagai aturan
hidup. Entahlah.... .
Kebanyakan kita lebih senang dan gandrung pada aturan
yang dibuat manusia.
Apakah kegandrungan kita terhadap aturan selain aturan-Nya itu sama artinya dengan menyelingkuhi Allah SWT? Entahlah juga.....
Apakah segala peristiwa nestapa yang menimpa kita selama ini
ada hubungannya dengan murka Allah akibat sikap kita selama ini? Entahlah lagi...
Ah, jangan-jangan kita menggelari orang-orang yang
jujur, orang yang setia dan tidak berselingkuh dengan
sebutan orang sesat hanya karena selingkuh menyelingkuhi kini telah menjadi budaya .
Naudzubillahi min dzalik.
*dedicated to Muslimblog
serta berikrar untuk saling setia, saling mengasihi
dan menyayangi satu sama lain. Mitsaqon Ghaliza,ikrar suci
yang setara dengan janji suci para Nabi dengan Tuhannya.
Sang istri berjanji akan taat kepada suaminya. Segala perintah sang suami selama itu tidak bertentangan dengan perintah Allah akan berusaha dia tunaikan.Begitupula sang suami akan menyayangi, melindungi, menafkahi baik lahir maupun batin.
Tentunya akan menjadi konyol dan aneh ketika dalam
rumah tangga, ketaatan sang istri diberikan kepada
lelaki lain yang bukan suaminya. Dan bisa dibayangkan
betapa murkanya sang suami jika mengetahui hal itu.
* * *
Lalu kita yang Muslim yang mengaku telah berikrar
bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad SAW adalah
utusan-Nya. Tapi dalam wujud implementasinya apa iya
kita telah melaksanakan segala konsekuensi dari 2
kalimat Syahadat yang kita akui telah kita ikrarkan
tersebut??
Allah menurunkan Qur'an sebagai petunjuk yang di
dalamnya tak ada sedikitpun keraguan. Kita percaya
dengan hal itu. Malah kita telah berkali-kali khatam
membacanya. Tapi jangan-jangan Al Qur'an hanya dipakai
alat untuk mengumpulkan pahala membacanya saja. Malah
kalau urusan baca-membaca Qur'an ada lombanya segala.
Tapi untuk mengaplikasikan Qur'an sebagai aturan
hidup. Entahlah.... .
Kebanyakan kita lebih senang dan gandrung pada aturan
yang dibuat manusia.
Apakah kegandrungan kita terhadap aturan selain aturan-Nya itu sama artinya dengan menyelingkuhi Allah SWT? Entahlah juga.....
Apakah segala peristiwa nestapa yang menimpa kita selama ini
ada hubungannya dengan murka Allah akibat sikap kita selama ini? Entahlah lagi...
Ah, jangan-jangan kita menggelari orang-orang yang
jujur, orang yang setia dan tidak berselingkuh dengan
sebutan orang sesat hanya karena selingkuh menyelingkuhi kini telah menjadi budaya .
Naudzubillahi min dzalik.
*dedicated to Muslimblog
Comments