Malu
Malu kini telah menjadi barang yg teramat langka.
Kata orang pintar yang pandai bertutur kata, " Malu" kini telah menjadi komoditas abstraksi yang eklusif yang sulit dimiliki dalam substansi dan aplikasi baik secara pribadi atau kolektif.
Para wakil rakyat tak malu lagi berbuat khianat terhadap amanah yang diembankan rakyat kepadanya.
Di TV, Pak pejabat sudah nggak malu lagi ketika tingkah mesumnya bersama sang selingkuhan terungkap.
Si Teteh selebritis tak malu lagi melahirkan anak tanpa ayah. Lebih nyleneh malah tambah top.
Yang bikin Undang-undang pun tak malu-malu bikin peraturan yang merampok rakyat yang hidupnya sudah susah.
Ada ulama yang konon katanya pewaris para nabi tapi tak pernah malu walau perkataan serta tingkah lakunya banyak menyakiti perasaan umat.
Ada ibu yang tak malu membuang bayinya ke tempat sampah.
Ada Bapak yang tak malu lagi meski telah mengangkangi anak gadisnya berkali-kali.
Ada guru yang tanpa malu mencabuli anak didik yg semestinya dia asuh dan lindungi.
Dan ada penulis yang tak malu, menulis tentang malu padahal yang nulis pun sebenarnya tak punya malu.
Rasululloh SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah jika menghendaki membinasakan seseorang hamba, maka Dia mencabut dari orang itu rasa malu..." (Hadits Riwayat Ibnu Majah dari Abdullah bin Umar)
Mumpung masih dalam susana Tahun baru,
Marilah kita kenakan kembali "baju" malu kita agar kesejatian insani yang hakiki bisa kita raih kembali.
“ Al-Haya’u la ya’ti illa bi khairin” (Malu tidak mendatangkan hal lain kecuali kebaikan), begitu pesan Nabi.
Yuk sama-sama kita singkirkan sikap malu-malu untuk malu !
Kata orang pintar yang pandai bertutur kata, " Malu" kini telah menjadi komoditas abstraksi yang eklusif yang sulit dimiliki dalam substansi dan aplikasi baik secara pribadi atau kolektif.
Para wakil rakyat tak malu lagi berbuat khianat terhadap amanah yang diembankan rakyat kepadanya.
Di TV, Pak pejabat sudah nggak malu lagi ketika tingkah mesumnya bersama sang selingkuhan terungkap.
Si Teteh selebritis tak malu lagi melahirkan anak tanpa ayah. Lebih nyleneh malah tambah top.
Yang bikin Undang-undang pun tak malu-malu bikin peraturan yang merampok rakyat yang hidupnya sudah susah.
Ada ulama yang konon katanya pewaris para nabi tapi tak pernah malu walau perkataan serta tingkah lakunya banyak menyakiti perasaan umat.
Ada ibu yang tak malu membuang bayinya ke tempat sampah.
Ada Bapak yang tak malu lagi meski telah mengangkangi anak gadisnya berkali-kali.
Ada guru yang tanpa malu mencabuli anak didik yg semestinya dia asuh dan lindungi.
Dan ada penulis yang tak malu, menulis tentang malu padahal yang nulis pun sebenarnya tak punya malu.
Rasululloh SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah jika menghendaki membinasakan seseorang hamba, maka Dia mencabut dari orang itu rasa malu..." (Hadits Riwayat Ibnu Majah dari Abdullah bin Umar)
Mumpung masih dalam susana Tahun baru,
Marilah kita kenakan kembali "baju" malu kita agar kesejatian insani yang hakiki bisa kita raih kembali.
“ Al-Haya’u la ya’ti illa bi khairin” (Malu tidak mendatangkan hal lain kecuali kebaikan), begitu pesan Nabi.
Yuk sama-sama kita singkirkan sikap malu-malu untuk malu !
Comments
tapi hendaknya kita juga jangan malu untuk melakukan perbuatan yang positif,
misal: malu untuk mengeluarkan pendapat, malu kalo ketemu orang, malu berbicara dimuka umum, malu beribadah, malu bersadaqah, dsbnya... *serius*
karena ada beberapa temen yang sering malu beribadah dengan alasan gak mau dibilang sok??? *bingungkan???*
sok alim, sok baik, dsbnya!!!
Semoga.
to Joni : Betul sekali Pak. Kalo jangan pernah malu untuk berbuat hal yang positif. Gak usah takut walo dibilang sok baik, sok alim, sok breker dsb,... hehehe. Nabi mah dibilang orang gila karena berbuat baik tapi langkahnya tidak surut.
to Hery : O...jelas so pasti itu Boss... :)