Segenggam rindu untuk Rasululloh

Rasululloh kami umatmu, walau tak pernah melihat wajahmu
Kami coba mengingatimu dan kami coba mengamal sunnahmu

Kami sambung perjuanganmu...
Walau kita tak pernah bersua

tapi kami tak pernah kecewa..
Alloh dan Rasul sebagai pembela...
(Hijjaz)


Ya Rasululloh,
Hamba mengaku menjadi umatmu, tapi sikap dan perilaku hamba jauh daripada apa yang engkau contohkan.
Wahai kekasih Alloh,
Bibir hamba basah oleh menyebut namamu tanda rindu hamba yang begitu menggebu. Tapi kadang hamba khilaf
tanpa sadar perbuatan hamba telah jauh dari syariat yang Engkau bawa.

Kemarahan kami begitu membuncah,
kami bakar rumah-rumah mereka, kami hancurkan simbol-simbol mereka yang mencoba menghinakan namamu.
Tapi kadang kami lupa, telah mencampakan syariat yang engkau bawa...
Cinta kami padamu,
baru sebatas cintanya anak abege pada boysband idolanya.


Wahai Kekasih Alloh,
Petunjuk hidup yang Dia wahyukan kepadamu, yang kami takkan sesat selamanya bila berpegang kepadanya.
Hari ini, hanya sebagai hiasan di ruang tamu,
Kami cari orang yang paling bagus membacanya. Kami perlombakan dengan meriah. Tapi kami tak pernah membuat lomba untuk mengamalkan isinya.
Sesungguhnya kami tak pantas disebut umatmu.

Sungguh jalan dakwah adalah jalan yg sangat berat. Terkadang hamba lebih memperturutkan keinginan dan kepentingan diri di atas
Alloh dan Rosul. Banyak dari kami menyurutkan langkah hanya karena terbentur dengan masalah periuk nasi
yang kosong. Terkalahkan oleh rengekan istri dan anak yang mengeluh karena waktu kebersamaan dengan mereka tersita.
Hati kami masih merasa sakit ketika dikatai sesat karena ingin menegakkan serta meninggikan Kalimat Tauhid.
Ilmu agama kami hanya menjadi kumpulan wacana di kepala , tidak menghujam di hati dan tidak dijadikan sebagai keyakinan. Hingga pada akhirnya tidak berbuah menjadi amal soleh.

Padahal kami tahu Firman Alloh Q.S Attaubah:24 yang diturunkan kepadamu :

Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu,
harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya,
dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya,
maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.

Kami masih juga tidak yakin dengan janji Alloh dalam Q.S Attaubah :111 yang begitu pasti.

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh.
(Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an.
Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah?
Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.


Ya Rasululloh,
Hamba tak sekuat dan sesabar Bilal dalam menerima siksaan untuk mempertahankan ketauhidan.
Tak sedermawan Abu Bakar serta Usman bin Affan dalam menafkahkan rejeki di jalan Alloh.
Tak sekuat dan setegas Umar Bin Khattab dalam memerangi orang kafir yg tak rela akan tegaknya syariat-Nya.
Tak sepintar Ali..dan tak secerdas Salman dalam menuangkan segala ide untuk menegakkan kalimah-Nya.

Tapi Hamba berusaha dengan segenap kemampuan hamba. Berusaha menorehkan sesuatu
dengan harapan anak-anak serta keturunan hamba menjadi orang-orang yang selalu mencintai Alloh dan RosulNya.

Walau diri berlumur nista,hamba yang hina ini masih takut akan ancaman-Nya.


Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya,
maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin,
yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.
Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
(Q.S Almaidah:54)

Ya Rasul...
Dengan segala kekurangan kami
Mungkin mustahil kelak kita bertemu.
Meskipun begitu,
Ijinkanlah hamba mencintaimu.
Karena hamba ingin tertulis sebagai umatmu,
Umat Muhammad.

Comments

Popular posts from this blog

Met Ultah Jakarta

Semua Tentang Empat

Belajar dari Kisah Tragis Nisza Ismail dan Wang Yue