Membentuk Generasi yang jujur dengan Pramuka



Ngomongin Hari jadi Pramuka yang sudah setengah abad yang jatuh pada tanggal 14 Agustus 2011 membalikan kembali kenangan ke masa kecil .Waktu sekolah dulu senang banget dengan yang namanya kegiatan Pramuka.
Konon Tema HUT Pramuka kali ini bertajuk Satu Pramuka untuk Satu Indonesia, Jayalah Indonesia. Dan mengambil sub tema Pramuka Penyelamat Generasi Muda. Moga-moga ini tema bukan cuma bagus di judulnya doang tapi dalam segi implementasinya juga Pramuka ini mendapat perhatian. Pramuka yang merupakan wadah pembinaan generasi muda sejak dini butuh perhatian serius dari pemerintah. Niatan luhur untuk mengenalkan nilai-nilai kejujuran, toleransi, kerja keras, cinta tanah air yang sejatinya ini merupakan modal untuk membangun karakter bangsa perlu dipupuk dan ditumbuhkembangkan. Perlu upaya nyata , tak  cukup dengan slogan. Jangan sampai anak-anak yang kurang mampu yang tersebar di sekolah-sekolah negeri di daerah malah terbebani dengan biaya ekstra untuk beli seragam Pramuka dan segala tektek bengek  biaya  kegiatan Pramuka misalnya ....hehehe. Ingat waktu SMP dulu. Karena untuk bisa masuk regu inti selain mesti punya kemampuan kepramukaan juga mesti punya banyak uang untuk beli seragam bagus, sepatu bagus biar keren, dsb. Kala itu mungkin pihak sekolah juga ingin mempertahankan kualitas karena beberapa tahun sebelumnya pernah menjadi wakil di Jambore Pramuka Internasional. Beruntung di Kota kami -Cimahi waktu itu, setiap instansi militer juga punya wadah kepramukaan. Akhirnya saya dan beberapa teman masuk ke Pramuka Dustira, yang dikelola oleh muiliter. Selain dapat teman lebih banyak, di sini tentunya lebih enak bila dibanding ikut Pramuka di sekolah karena hampir semua perlengkapan dikasih gratis. Kalau di sekolah teman satu regu hanya gabungan beberapa anak dari tiap-tiap kelas. Di Pramuka Dustira kala itu anggota regunya gabungan dari beberapa sekolah di Cimahi. Yang lebih seru ketika dalam setiap lomba Pramuka, kami harus bersaing dan berhadapan dengan teman-teman yang membela nama sekolah. Pada suatu ketika dalam satu lomba, kami keluar sebagai juara umum, sedang regu wakil dari sekolah kami menempati posisi kedua. Kontan saja pembina OSIS  dalam pidatonya ketika upacara bendera pada senin pagi mengeluh dan agak protes. "Sangat disayangkan banyak teman-teman kita lebih senang aktif di luar sekolah, bukannya aktif dengan kegiatan di dalam dengan membela dan mengharumkan nama sekolah.",begitu keluh Pembina upacara. Saya dan teman-teman yang waktu itu seolah tersindir cuma saling tatap dan senyam-senyum aja. "Yah..salah sendiri Pak, kasih dong gratis seragamnya...!"

Di Pramuka, kita dilatih disiplin. Ditanamkan nilai-nilai kejujuran. Slogan :"Kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana-mana", itu sudah kami ketahui sedari kecil. Karena tertera dibuku saku yang selalu kami bawa,hehehe.
Mungkin orang macam Oom Gayus dan Oom Nasaruddin waktu kecilnya tak pernah ikutan Pramuka. Atau bisa jadi beliau dulunya anggota Pramuka juga. Namun mereka telah melupakan isi butir-butir Dasa Dharma Pramuka. Sehingga mereka tak tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatannya.

Dirgahayu Pramuka!


Comments

Popular posts from this blog

Met Ultah Jakarta

Belajar dari Kisah Tragis Nisza Ismail dan Wang Yue

Semua Tentang Empat