Titi DJ di Negeri Para Bedebah

Ini bukan tentang kabar infotainmen. Walaupun judulnya mirip-mirip nama Artis penyanyi anggota trio vocal Tiga Diva (ditulis DI3VA) yang memiliki bibir tebal.
Ungkapan Titi DJ sudah menjadi ungkapan keseharian untuk pengganti kata "Hati-hati di Jalan".
Wah, Titi DJ mendapat royalti gak ya? karena Namanya ikut dicatut. Hehehe.

Namun yang jelas akhir-akhir ini Titi DJ makin harum saja- gak mau kalah sama ibu Kartini nih kayaknya-
Bukan karena dalam waktu dekat dia akan go- international seperti pelantun lagu Snow on the Sahara, Anggun C. Sasmi, tapi kita akan semakin diingatkan untuk selalu Titi DJ alias hati-hati di Jalan.

Kenapa begitu???
Karena akhir-akhir ini jalan-jalan banyak yang berlobang. Musim hujan yang segera berakhir meninggalkan jalan-jalan yang rusak berat. Itu sebabnya kita mesti meningkatkan kewaspadaan untuk selalu Titi DJ.

Kalau Anda berkesempatan jalan-jalan akhir pekan ke Bandung dan kebetulan lewat ke Jalan Setiabudi. Anda pasti terheran-heran. Kenapa jalanyang begitu rame dikunjungi turis domestik -karena disitu ada FO yang lumayan terkenal- jalannya dibiarkan rusak?.
Kalau saya sih nggak heran karena tiap hari lewat situ.
Jadi bagi saya pemandangan tersebut bukan hal aneh lagi. Tak lagi membuat saya tercengang.
Malah sekarang saya sudah makhir berakrobatik mengendarai motor supaya terhindar dari lobang jalan yang bertebaran.
Ya, sapa tahu kelak pemerintah daerah mengadakan lomba slalom test di jalan yang rusak. Bentar lagi khan udah mau Agustusan nih. menjelang Agustus biasanya apapun dilombakan.
Nah, jikalau lomba itu nanti diadakan, maka secara keterampilan dan mental saya sudah siap menghadapinya...halllahhh....

**
Dibelahan bumi nun jauh disana. Di negeri kapitalis yang kebetulan hari ini presidennya alumni SD Menteng Jakarta .Seorang WN Jepang Kazue Suzuki kakinya menginjak beling, pecahan botol minuman yang dilempar sembarangan oleh pemabuk ke jalanan. Kaki Kazue terluka. Kazue pun mengadu ke pemda. Ia menuntut tanggungjawab petugas kebersihan yang teledor membersihkan jalan. Di akhir ceritaKazue pun mendapat ganti rugi.

Di bumi yang tanahnya kita injak tiap hari,
Tempo hari pasangan suami istri Sumardi (45) dan Siti Mariam (42) tewas.

Supra fit yang dikendarai mereka oleng karena terperosok lubang jalan kemudian dihantam oleh sedan dari arah berlawanan.Nyawa mereka pun tak tertolong.
Kepada siapakah ahli warisnya mengadu dan menuntut???.
Atau disini rakyat tak bisa menuntut dan tak boleh mengadu?.

Jangan-jangan ciri-ciri negeri ini semakin pas dengan
negeri yang disebut Adhie M Massardi dalam puisinya. Negeri Para Bedebah.

Aturan main di negeri ini seperti air kopi. Begitu kata Pakar komunikasi Jalaluddin Rakhmat.
Bila terasa enak, orang berkata,"Kopi ini bagus."Kopi mendapat pujian.
Bila terasa kurang enak, orang berkata,"Gulanya kurang." Yang disalahkan bukannya kopi, melainkan gula.
Bila sebuah kota bersih karena penduduknya rajin bekerja bakti, pemerintah kota madya mendapat penghargaan.
Bila muka kota itu carut-marut, yang dipersalahkan pastilah penduduknya.
Bila semua mobil berjalan tertib, aparat kepolisisan mendapat pujian.
Bila terjadi kecelakaan lalu lintas, yang salah sopirnya.

Di penghujung Maret kemarin masyarakat dengan sukarela dan sukacita berbondong-bondong mendatangi kantor Pelayanan Pajak menyerahkan SPT mereka.
Rakyat penuh sesak. Mirip berjubelnya peserta audisi kontes nyanyi yang menjanjikan pemenangnya menjadi idola.
Kala itu , saya dapat nomor antrian ke- 642.
WOW Keren...!!! Rakyat semakin sadar untuk bayar pajak.
Bukan karena takut kalo telat menyerahkan SPT terkena denda seratus ribu perak loh! .
Rakyat sudah sadar betul akan perannya dalam pembangunan negeri.
Hal ini yang seharusnya di apresiasi oleh pemerintah dengan bekerja sungguh-sungguh untuk melindungi,melayani dan mensejahterakan mereka.

Namun kesini rakyat malah disuguhi cerita oknum pegawai pajak
yang hidup serba mewah.sementara Rakyat pembayar pajak, disuguhi jalan rusak yang jauh dari layak.

Gubernur Jabar berjanji akan membuat mulus 92 persen jalan provinsi.
Jalan darat yang dikelola provinsi sepanjang 2.199,18 Km. Menurut Pak Gubernur
80.83 persen jalan dalam kondisi baik dan sedang. Sisanya, rusak.

Ayo Pak, kami dukung usaha perbaikannya.

Biar Jalannya tambah mulus dan HADE, sama seperti iklannya Bapak dulu.

Masih belum lupa Khan, Pak?.
Jalan mulus niscaya akan mempermulus jalan kepemimpinan Bapak berlanjut ke periode kedua.
Sambil menunggu janji Bapak terealisasi. Kami, rakyat akan senantiasa dan selalu ber-Titi DJ.

Hidup Titi DJ!!!


Sumber: Reformasi Sufistik-Jalaluddin Rakhmat
Harian Tribun Jabar



Comments

Popular posts from this blog

Met Ultah Jakarta

Semua Tentang Empat

Belajar dari Kisah Tragis Nisza Ismail dan Wang Yue