Shalat Berjama'ah ke Mesjid, Yuk!

~Eling-eling umat Muslimin Muslimat
Hayu urang berjamaa'ah Shalat Shubuh
Estu kawajiban urang keur di dunya,
Oge pibekeleun jaga di akherat~ )*

Bait-bait puji-pujian itu meluncur dari mulut lelaki paruh baya lewat pengeras suara Mesjid. Suaranya taklah semerdu Pasha Ungu memang. Namun bagi yang mengerti arti ajakannya pastilah akan tergugah.

Bagi Jama'ah Mesjid di kampung kami, pastilah mengenal sosok Mang Enjang. Laki -laki paruh baya ini akan mudah dijumpai terutama bagi mereka yang sering Shalat berjama'ah ke Mesjid. Baik itu pada saat Maghrib, Isya ataupun Shubuh. Karena di waktu-waktu itulah biasanya kita berkesempatan lebih untuk bisa hadir berjama'ah di Mesjid.
Mang Enjang seolah menjadi "member utama" Mesjid Al-Khoeriyah, Mesjid kebanggaan RW kami.
Dalam gulita dan mata ditutup serta tak dibantu orang lain pun, saya yakin Mang Enjang akan bisa menemukan jalan ke Mesjid. Saking begitu hapalnya jalur yang biasa dia lalui. Berawal dari pintu rumahnya sampai ke pintu Mesjid. Bahkan Mang Enjang sudah bisa menghitung berapa langkah yang dia perlukan agar bisa sampai ke Mesjid dengan aman. Walau langkahnya sedikit tertatih.
Ketika kebanyakan orang terlelap dalam dingin udara Shubuh. Mang Enjang yang mengumandangkan Adzan Shubuh lewat pengeras suara. Membangunkan kami yang masih terlena dalam buaian mimpi. Memberi peringatan kepada kami, bahwa Shalat itu lebih baik daripada tidur.
*
Mesjid kami tidak begitu besar. Namun ketika Shalat berjama'ah terutama Shalat Shubuh, mesjid kami terasa begitu luas. Yang hadir berjama'ah paling hanya 6 orang plus Imam Mesjid. Itupun muka-muka lama alias member tetap. Golongan usia di atas 50-an. Jama'ah akan makin berkurang manakala para memeber tetap itu ada yang sakit atau berhalangan. Makanya saya selalu berusaha menyempatkan Shalat Shubuh berjama'ah. Ya, walaupun masih bolong-bolong juga hehehe...
**
Segala Puji bagi Allah yang memberikan kesempatan pada kita untuk bertemu kembali dengan Ramadhan tahun ini. Kata Nabi, kalau saja semua tahu akan kebaikan Ramadhan. Pastilah semua menginginkan setiap bulan adalah Ramadhan.
Ramadhan 1430 H, hari pertama. Mesjid kebanggan kami penuh sesak oleh Jama'ah. Bahkan luber sampai keluar. Ketika Shalat Shubuh tiba, suasana Mesjid penuh layaknya seperti ketika Shalat Jum'at. Alhamdulillah...


Mang Enjang pun sekarang jadi banyak temannya.
Semoga saja semangat Shalat berjama'ah ini tidak surut ketika Ramadhan usai.
Tak sia-sia Mang Enjang selalu mengajak lewat bait-bait puji-pujian yang menggugah setiap sebelum Shubuh tiba.


Malu sama Allah.
Malu sama Mang Enjang.
Mang Enjang sudah betul-betul memahami dan menghayati pesan Nabi. Bahwa salahsatu golongan orang yang dilindungi kelak di hari kiamat-ketika tak ada yang bisa memberi perlindungan selain Allah-adalah golongan orang yang hatinya bergantung di Mesjid karena mencintai-NYA.

Belajar sama Mang Enjang untuk mencintai Allah.
Meski Allah mentakdirkan dirinya tak memiliki indra penglihatan sejak lahir.
Selamat menikmati indahnya Ramadhan!


)*Bangunlah wahai Muslimin Muslimat
Mari kita berjama'ah Shalat Subuh.
Itulah kewajiban kita di dunya,
buat bekal kita kelak di akhirat

Comments

Popular posts from this blog

Met Ultah Jakarta

Semua Tentang Empat

Belajar dari Kisah Tragis Nisza Ismail dan Wang Yue