Bola

Bela-belain bangun tengah malam nonton Liga Champion yg sudah hampir sampai babak semifinal. Bukannya tidak suka sepakbola dalam negeri. Cuma di sini yang ada cuma berita tawuran antar penonton mulu. Kapan benernya tuh maen bola.
Duh kapan dewasanya ya supporter bola Indonesia. Hobbi koq berantem??...

Ah, tapi pantas saja. Di negeri ini sekolahan calon pemimpin pengayom masyarakat saja dididik ala preman pasar. Jadi Klop sudah. Nggak ada yang aneh!

Jadi rasa-rasanya kita mesti pasrah saja,
Tak usah muluk-muluk bermimpi punya tim Bola menuju ke pentas dunia.

Kita pasrah saja, sepasrah keluarga korban yang anaknya mati dikeroyok karena tidak patuh perintah seniornya.
Mesti Pasrah, sepasrah Ibu Warini, tukang sapu jalanan yang tiap harinya dengan tekun membersihkan sepanjang jalan Yos Sudarso Jakarta Utara namun sudah tiga bulan honornya belum dibayar dinkeb.

Sementara di sana Bapak-bapak yang konon katanya terhormat itu, dari tingkat pusat sampai daerah saling berebut laptop. Dan para koruptor bejat diberi penghapusan utang karena alasan miskin.

Ah, untung saja di negeri ini rakyatnya pada tegar2 dan kuat2, meski mereka tak rutin Minum Multivitamin, sering check-up ke dokter atau sekedar minum jamu.

Ada seorang Ibu, yang rela mengayuh becak agar suaminya yang sakit bisa berobat, dan anaknya bisa makan.

Seorang Istri yg tetap tegar menanti keadilan hukum yg kian buram untuk penyelesaian kasus pembunuhan atas suaminya yang pembela hak asasi.

Ah, untung saja negeri ini punya ibu-ibu setegar Ibu Warini, Ibu Fatimah, Ibu Suciwati, dan ibu-ibu yang rela ngantri beli elpiji yg harganya melambung karena tiba-tiba saja menjadi langka.

Ah, sudahlah mending kita ngomongin pertandingan Bayern Muenchen lawan AC Milan saja.
Siapa yang bakal lolos ke semifinal?. Yang jelas lolos ya pasti koruptor dong!!.:P

Untuk lebih serunya mari kita tonton saja bersama-sama.....

Comments

Popular posts from this blog

Met Ultah Jakarta

Belajar dari Kisah Tragis Nisza Ismail dan Wang Yue

Semua Tentang Empat