Syukurku

Minggu yang melelahkan
Kerjaan seakan tiada hentinya, selalu ada..
Bak mata air zam-zam, tak pernah surut, tak pernah kering...
(hiperbolis kali yeee....hehehe).
Mata juga lelah karena tak cukup waktu untuk sekedar terlelap.
Kekhawatiran bertambah ketika melihat anak jatuh sakit.

Melegakan ketika hape-ku berbunyi.
Sepotong pesan singkat dari seorang teman menenangkan:
"Bersyukurlah masih bisa capek, pusing dan khawatir. Berarti masih ada tanda-tanda kehidupan... :-)"

Ah...benar juga.
Rasa-rasanya masih kurang rasa syukurku.
Memang benar banget Firman-Nya: Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. (Q.S 70:19)

Pagi ini cerah sekali,
padahal biasanya gerimis selalu turut mengawali hari.

Hangat mentari melimpah

Ya Robb,
Kupersembahkan rasa syukurku karena Kau masih mempercayaiku
serta memberiku begitu banyak kehidupan.

Comments

Popular posts from this blog

Met Ultah Jakarta

Belajar dari Kisah Tragis Nisza Ismail dan Wang Yue

Semua Tentang Empat