Hidup Persib!!!

Kemenangan Persib Bandung atas Arema Malang Minggu 14 Maret 2010 merupakan kado terindah untuk Ulang Tahun Persib yang ke-77. Pertandingan yang disaksikan 50 ribu-an penonton yang memenuhi Stadion Si Jalak Harupat sangat menegangkan namun enak ditonton. Kedua tim bermain dengan terbuka. Saling serang silih berganti. Beruntung Persib, memiliki kipper tangguh Markus Horison, yang malam itu bermain gemilang, mementahkan beberapa peluang Arema yang harusnya berbuah gol.
Kemenangan Persib juga merupakan kado buat Markus, yang sama-sama berulang tahun pada tanggal 14 Maret.
Seperti biasa El-Loco Gonzales, berhasil memecah kebuntuan pada menit 67. Tandukan kepalanya memanfaatkan kemelut di depan gawang menjadi gol semata wayang yang lahir pada pertandingan itu.


Kemenangan Persib ini membuka harapan dan memperbesar peluang untuk meraih gelar juara Inonesia Super League 2009/2010.

Melihat animo warga Jabar yang luar biasa terhadap Persib Bandung, serta sejarah yang begitu panjang, maka sudah selayaknya Persib memiliki Stadion Sendiri sebagai wujud eksistensi sebuah Tim elit dikancah sepakbola Nasional.
Isin ah, maenya kawon ku Persikab, nu tos gaduh Stadion anu sae.
Menya kudu udunan koin kitu, keur nyieun stadion Teh?


Persib, bisa jadi contoh industri sepakbola di level nasional.
Kehadirannya selalu ditunggu. Menang atau kalah tak pernah sepi dari dukungan bobotoh fanatisnya. Kecintaan terhadap klub sepakbola yang diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi. Persib bukan lagi sekedar klub sepakbola semata. Namun telah menjelma sebagai ikon Jawa Barat dan bahkan mungkin telah menjadi produk budaya.

Persib, lain ngan saukur kleub mengbal!.
Dari awal kelahirannya, Persib tampil sebagai bentuk perlawanan terhadap kesewenang-wenangan Penjajah Belanda kala itu. Bentuk perlawanan yang kini ditunjukan dalam bentuk lain. Perlawanan terhadap ancaman suap, pengaturan skor serta rasisme.

Tak salah kalau muncul niatan dari ESPN yang hendak menayangkan pertandingan-pertandingan Persib di saluran mereka. Sebuah apresiasi yang membanggakan. Apalagi di tengah carut-marutnya persepakbolaan di bawah pengelolaan PSSI.

Sebuah pengakuan bahwa masih ada harapan bagi persepakbolaan Indonesia untuk maju.
Maju bukan dengan cara instant, tapi melalui proses pengguliraan kompetisi dan pembinaan di semua jenjang umur yang dikelola dengan benar.

Potret Persib,
Merupakan bagian dari Puzzle persepakbolaan nasional yang masih bisa diselamatkan dari keterpurukan.
Cita-cita menuju ke pentas Dunia yang dahulu ketika Liga Indonesia pertama bergulir –yang kebetulan Persib kala itu menjadi juaranya- didengung-dengungkan bukanlah mimpi yang tidak bisa dicapai.

Diusianya yang ke 77 ini. Semoga tambah Jaya.
Pan enggeus tah ngaran pelatihna mah Jaya!

Seperti kata Kang Ibing dalam lagunya:

Jung maju Maung Bandung.
Patandang geura sing meunang.
Ulah ringrang tong hariwang.
Kade poho cantik sportif di lapangan.

Jung maju Persib Bandung.
Patandang mawa harepan…
Ulah ringrang tong hariwang.
Kade poho cantik sportif di lapangan.

Hey Persib Bandung… padungdung geura tarung.
Hey jangan kalah, geura tandang diiring pidu’a abah.
Hey ulah rek keueung, sing reugreug teuneung ludeung.
Nu penting mah Persib tea, kudu meunang ku cara satria.


Wilujeung Milangkala nu ka tujuhpuluh tujuh.
Mugia taun ieu Persib janten Juara. Amin!




Comments

Popular posts from this blog

Met Ultah Jakarta

Semua Tentang Empat

Belajar dari Kisah Tragis Nisza Ismail dan Wang Yue