Posts

Showing posts from June, 2006

Met Ultah Jakarta

Image
Serasa baru kemarin. Pertama datang ke Jakarta tanggal 20 Juli 1996. Kala itu Jakarta lagi merayakan ultahnya yang ke-469. Seminggu kemudian pecah kerusuhan 27 Juli....ahh..masih lekat dalam ingatan. Satu dekade telah berlalu. Kalau dihitung, tiga puluh lima peresen dari usiaku dilakoni di sini. Semoga di ultah yang ke-479 tahun ini, Jakarta tambah ramah, tambah nyaman, tambah cantik dan tambah aman. Sebagai orang daerah boleh dong ikut bangga karena Jakarta harusnya bisa menjadi rumah bagi siapa saja. Bukankah jakarta adalah simbol negeri??... Semoga Jakarta tambah dewasa. Seperti kata Bang Iwan Fals, jangan lupa : Berkacalah, Jakarta.....!!! foto diambil dari:http://darylcom.multiply.com

Semua Tentang Empat

Setelah diteror berkali-kali oleh Si ibu ini agar dakuw bergegas membalas lemparannya. Maka dengan ini saya mencoba melempar deh. Daripada hidup saya makin nggak tenang karena kian hari intensitas teror dari Dahlia sudah pada taraf yang membahayakan keselamatan jiwa saya...jiakakak. Oke para hadirin saya akan coba jawab lemparan yang pertama. … “4 Jobs You’ve Had In Your Life” 1. Tukang Nyebarin Termos Es . Jaman SMP dulu kalo pagi nyebarin Thermos yg isinya es lapis, es buah dsb ke warung-warung di kampung sudah menjadi pekerjaan tetap. Sore harinya, tu' thermos diambil. Hasilnya lumayan juga..... hehe 2. Tukang Service Radio dan TV . Karena dulu sekolah di STM, makanya mau nggak mau kalo ada alat elektronik tetangga yang rusak pasti mereka datang ke rumah. Tapi lumayanlah karena profesi ini dan karena pelanggan yang puas mengekspresikan rasa puas mereka dengan pembicaraan lewat mulut ke mulut (tapi bukan kayak pernafasan buatan lho!) akhirnya saya jadi seleb di Kampung

Kejutan

Hampir seminggu pesta bola sejagat bergulir. Belum ada kejutan besar yang terjadi. Tim-tim besar yang punya sejarah bagus belum menemukan kesulitan berarti Tim-tim debutan yang baru mengecap Piala Dunia untuk pertama kalinya seolah mengalami antiklimaks. Mereka hebat di penyisihan, tapi memble ketika turnamen sesungguhnya bergulir... Tim "Panser"Jerman, walau kehilangan Ballack-sang Kapten- di penampilan perdana, permainannya masih menawan. Tim "Azzuri" Italia, walau di negerinya dihantui kasus skandal mafia wasit, permainannya tetap ciamik . "Tim Samba" Brazil, walao'Ronaldo belum menemukan performa terbaiknya, Brazil masih bisa menang. Mungkin yang mengejutkan adalah "nyelonong"nya lahar panas ke kawasan Bebeng dan kaliadem. Kawasan yg selama ini selalu bebas dari awan panas. Malah katanya lahar panas ini hampir mendekati kediamannya Mbah Marijan, tak lebih dari 200 meter saja jaraknya. Bagi Australia, Ini piala Dunia ke-2 bagi mereka. Sete

Piala Dunia....

Tiga hari lagi perhelatan akbar sepakbola di Jerman bergulir. Demam bola sudah terasa dimana-mana.... Konon Mbah Marijan juga ditawarin untuk hadir di pembukaan piala dunia di Allianz arena atas undangan Gubernur Munich. Sayang si Mbah emoh untuk hadir... Banyak hal yang bisa dilakukan orang untuk mendukung tim kesayangannya. Supermodel Claudia Schiffer berani tampil polos hanya dalam balutan bendera Jerman, sebagai dukungan buat "Tim Panser". Tapi sayang di Jerman sendiri, sebagai tuan rumah penyelenggara mereka belum bisa menghilangkan xenophobia (perasaan anti orang asing). Konon katanya ada sebuah kota di daerah Berlin Timur yaitu Brandenburg seorang kulit hitam dipukulin hingga koma. Mudah-mudahan motto Piala Dunia kali ini : ..it's time to make a friends... tidak cuma jargon belaka. Jagoin mana ya???... Hmmm... Brasil atau Inggris kayaknya. Soalnya PERSIB Bandung hampir degradasi :-)

fikhar bangun tidur

Image
difoto dulu yaa...klik!

Dompet

Matahari Jakarta mulai menyengat. Aku bergelantungan bercampur peluh di Metromini. Berangkat ke kantor dengan tergesa. Sarapan dan mengecup kening istriku kulewatkan. Kuberdiri dekat pintu. Meningkatkan kewaspadaan. Nampak empat orang dengan tampang mencurigakan. Kantorku sudah dekat. Aku bersiap untuk turun. Deg... jantungku berdegup kencang . Kuraba kantong belakangku kosong. Aku menoleh ke belakang. Orang yang tadi kuperhatikan mencurigakan memasang mimik tidak bersalah. Tanpa basa- basi kuhajar orang itu penuh kesal. Darah segar mengucur dari hidungnya. “Tidak Pak!. Saya bukan copet“, laki-laki itu mengaduh. Kuputuskan untuk pulang cepat. Uang cicilan rumah raib sudah.. Depan pintu, senyuman istriku menyambut. “Sayang, ini dompetmu ketinggalan.!!!” ______________________________ *cerita 100 kata yang lain bisa dilihat di sini