Cermin Retak

Menyimak sebuah lagu tidak hanya mendengarkan keindahan musik dan suara merdu penyanyinya. Namun kita kadang sangat terinsipirasi dengan lirik sebuah lagu. Bagaimana lagu HERO yang dilantunkan Mariah Carey begitu menggugah, lagu You Raise Me Up-nya Josh Groban yang membangkitkan semangat, Heal the World-nya Michael Jackson yang menyadarkan kita akan pentingnya kepedulian terhadap sesama. Sebuah lagu dengan kekuatan liriknya menjadi senjata yang dahsyat untuk menggugah kesadaran kita .Sebagai sumber insiprasi, nasehat bahkan obat penyembuh bagi hati yang luka.... hehehe... kayak lagu Betharia Sonata nih. Ada sebuah lagu Sunda berjudul Jang-kependekan dari Ujang- sebuah panggilan bagi anak laki-laki orang Sunda. Sebuah nasehat dari seorang ayah bagi anak laki-lakinya. Jang, hirup teh teu gampang (Nak, hidup itu tidak mudah) Teu cukup ku dipikiran bari kudu dilakonan (Tak cukup hanya dipikirkan, harus sambil dilakoni) Jang,Jalan kahirupan henteu salawasna datar (Nak, jalan kehidupan

Pada Hari Sabtu 8 Mei kemarin, Alhamdulillah telah  diberi kesempatan mengajak anak-anak melihat pameran pedang Nabi di PUSDAI Bandung. Koleksi pedang Nabi yang dipamerkan merupakan koleksi Museum Topkapi Istambul. Tak usah jauh-jauh ke Turki, dengan uang Rp. 15.000,- per orang kita berkesempatan bisa melihat pedang-pedang Nabi secara dekat, walau tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar. Pengunjung dibagi menjadi beberapa gelombang. Setiap gelombang terdiri dari sekitar 90 oranga-an. Karena ruangan pameran terasa sempit, makanya kemarin yang terlihat secara dekat sih hanya pedang Dhu Al Faqar dan Al Qadib. Dipamerkan juga sendal kiri Nabi dan jejak beliau. Malah ada tongkat Nabi Musa A.S segala.  Du Al Faqar  Al-Qadib Tu pameran udah hampir sebulan, tapi gue baru ngeh 4 hari terakhir ya..? Panitianya kurang gencar iklannya nih. Hehehe. Salut buat panitia yang memprakarsai pameran ini. Foto Pedang diambil dari sini